Angel (Chapter 1)

Title: Angel
Author: Sunghee94
Genre: General
Rating: PG-13
Length: Series
Pairing: Minho/Hara
Summary: Don’t Fall in love with me. We’re not meant to be, You’re alive.. Me? I’m even not belong to this world anymore.

“Minho-ya, Choi Minho!” Kudengar seseorang memanggil namaku, aku mengangkat kepalaku untuk melihat siapa yang memanggilku.

Kim Jonghyun.

“Minho!” Ia memanggilku sekali lagi. Aku segera mendekatinya.
“Ada apa, Hyung?” tanyaku
“Tuhan memanggilmu” kata Jonghyun.
“Mana kutahu, mungkin ia punya tugas untukmu” Katanya lagi.
“Baiklah, gumawo hyung” Setelah itu aku menuju ke suatu rumah besar, tempat tinggal Tuhan.  Baiklah, kau pasti bingung kenapa “Tuhan” memanggilku. Tidak, aku tidak mati. Aku adalah seorang malaikat penjaga. Entah menjaga kakek-kakek, nenek-nenek, bayi, bahkan hewan sekalipun, jika Ia sudah memberikan tugas pasti harus dilaksanakan. Aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya aku bisa menjadi malaikat. Orang-orang, maksudku, malaikat-malaikat lain bilang bahwa malaikat dulunya juga manusia, kemudian mereka meninggal dan Tuhan memilih mereka untuk menjadi malaikat. Dan, malaikat bisa menjadi manusia kembali dengan syarat tertentu. Yah, apapun syaratnya, hanya malaikat bodoh yang rela meninggalkan kehidupannya sebagai malaikat yang sangat menyenangkan demi menjadi manusia yang tidak punya kekuatan.
Aku sampai di rumah Tuhan. Begitu mereka menyebutnya, aku langsung pergi menemui Tuhan. “Apa tugasku kali ini, Tuhan?” tanyaku langsung. Aku memang seorang malaikat yang to-the-point, dan satu lagi, aku tidak terlalu peduli dengan keadaan malaikat-malaikat lain disekitarku, jadi aku tidak terlalu banyak punya teman. Sebenarnya, hanya satu yang menganggapku teman.
“Tugasmu kali ini, adalah untuk menjaga gadis ini” Tuhan memperlihatkan padaku gambaran seorang gadis di kolam air mancurnya.
“Siapa dia?”
“Namanya, Goo Hara. Tugasmu kali ini sama seperti tugas-tugasmu sebelumnya. Untuk menjaga dan melindungi dia”
“Baiklah, aku pergi kalau begitu” kataku sambil memberi  hormat.

***

Aku sampai di rumah gadis itu, ramai sekali…sepertinya ada upacara pemakaman? Kulihat banyak orang memakai baju hitam.
“Kasihan Goo Hara dan adiknya..” kata seorang ahjumma.
“Ya..mereka masih memerlukan bimbingan orang tua mereka, tetapi Tuhan memanggil orang tua mereka terlalu cepat” kata orang di sebelahnya.
Aku segera masuk ke dalam rumah itu, benar saja..gadis yang kulihat di kolam tadi dan seorang anak kecil berdiri di depan 2 buah peti mati.
“Noona, kenapa mereka semua menangis? Apa yang terjadi?” Tanya anak kecil itu.

“Jiyoon-ya, mereka sedang menghadiri pemakaman Omma dan Appa” jawab gadis itu. Aneh, kenapa ia tidak menangis?
“Memangnya Omma dan Appa kenapa? Bukankah mereka pergi ke suatu tempat? Apakah mereka tidak akan kembali? Noona, aku rindu Omma!” anak kecil tadi mulai merengek.  “Jiyoon-ya, dengarkan noona” gadis itu berjongkok di depan Jiyoon and memandangnya lekat-lekat.
“Apa noona?
“Begini, ayah dan ibu tidak akan kembali kesini lagi. Jadi mulai sekarang, dengarkan noona. Oke?”
“Umm..baiklah, tapi kenapa? Kemana ayah dan ibu pergi?”
“Mereka pergi ke suatu tempat dan sudah bahagia disana. Sekarang, kau bermain saja di luar ya?” kata gadis itu. Anak kecil tadi mengangguk lalu pergi keluar. Aku memperhatikan gadis itu dari pintu gerbang, aneh sekali…gadis itu bahkan tidak menangisi kepergian orang tuanya, ada yang salah dengan gadis itu?
“Hyung” Suara seorang anak kecil mengagetkanku. Goo Jiyoon, adik Goo hara sedang memandangku keheranan dengan matanya yang besar.
“Hyung” panggilnya lagi.
“Eh? Kau bisa melihatku?” tanyaku bingung, bagaimana mungkin ia bisa melihatku?
“Tentu saja! Hanya hyung yang memakai baju berwarna putih sementara yang lainnya memakai baju warna hitam. Bagaimana mungkin aku tidak melihatmu, hyung?”  tanyanya polos. “Berapa umurmu?” tanyaku.
“aku 5 tahun” jawabnya sambil memainkan pesawat mainannya.
Bagaimana mungkin ia bisa melihatku? Atau… tiba-tiba aku teringat kata-kata Taemin, teman dekatku.“Kau tahu hyung? Sebenarnya manusia bisa melihat kita” kata Taemin sambil memanjat batang pohon plum besar.
“Benarkah?” tanyaku malas-malasan di bawah pohon.
“Yup, anak-anak kecil yang mereka sebut bayi bisa melihat kita”
“Oh…?”
“Ada juga orang dewasa yang bisa melihat kita, tetapi itu jika mereka memiliki kekuatan supernatural” kata Taemin lagi.
“Hyung, kenapa kau punya sayap? Apakah kau badut dari taman bermain itu?” Suara anak kecil tersebut mengagetkanku dari lamunanku.
“Huh? Sayap? Oh…yeah, aku dari taman bermain” jawabku sambil menyembunyikan sayapku lalu berjongkok di depannya.
“Mau bermain bersama hyung?” tanyaku.
“Mau!!” Ia menganggukan kepalanya dengan semangat.
“Sebentar, siapa namamu?’
“Jiyoon. Goo Jiyoon. Namamu siapa Hyung?”
“Minho, panggil aku Minho hyung” kataku lalu membawa anak itu ke tempat bermain terdekat. Kami segera bermain dengan senang, Jiyoon anak yang sangat menyenangkan, ia juga tidak penakut dan amat polos…aku menyukai anak ini. Tak terasa, waktu berlalu dengan sangat cepat, kamu bermain dengan senangnya sampai tidak menyadari bahwa matahari sudah mulai terbenam.
“Goo Jiyoon!” kudengar seseorang memanggil Jiyoon. Aku memandang Jiyoon yang sedang bermain di boks pasir. Apa sebaiknya aku pergi saja? Tapi bagaimana kalau dia diculik? Ah! Aku bersembunyi di balik pohon itu saja.
“Jiyoon-ah!” Goo Hara memandang Jiyoon dari pintu masuk taman.
“Oh, Noona!” jawabnya senang.
“Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bsia sampai disini?!” Tanya Goo Hara.
“Aku tidak sendiri, Noona! Aku tadi bersama dengan Minho Hyung! Ia baik sekali” kata Jiyoon.
“Minho…Hyung?” Tanya Hara bingung
“Yup! Itu dia duduk disana” Jiyoon menunjuk kursi taman tempatku duduk tadi.
“Eeh? Kemana dia? Ia menghilang?” kata Jiyoon.
“Sudahlah, ayo pulang. Kau besok mulai masuk sekolah kan?”
“Iya, ayo Noona” Jiyoon menggandeng tangan Hara. Aku mengikuti mereka dari belakang. Sesampainya dirumah, Hara segera memandikan Jiyoon dan mengantarnya tidur. Aku pun ikut masuk kedalam kamar Jiyoon. Hara sedang membacakan cerita untuknya ketika telepon di ruang tamu berdering. Kesempatan baik bagiku untuk berbicara dengan Jiyoon.
“Jiyoon-ah” panggilku.
“Minho hyuunggg!” teriaknya senang sambil memelukku.
“Hai, maaf tadi aku meninggalkanmu. Aku takut Noona-mu akan memukulku hahaha” aku tertawa kecil
“Kenapa? Hyung kan orang baik. Noona tidak akan memukul orang baik” katanya.
“Jiyoon-ah, Hyung akan memberitahumu sebuah rahasia” kataku penuh rahasia
“Apa hyung? Apa? Apa? Apa?” Tanya Jiyoon.
“Tapi kau harus janji kau tidak akan memberitahu rahasia ini kepada siapapun, termasuk Noona. Oke?”
“Oke!” Jiyoon mengaitkan kelingkingnya ke jariku.
“Hyung…adalah seorang malaikat” kataku.
“Apa itu malaikat, Hyung?” tanyanya polos.
“Jiwa yang menjagamu dari bahaya”
“Aku tidak mengerti apa maksudnya..”
“Begini, Hyung akan menjagamu dan Noona-mu jika ada orang jahat yang ingin menyakiti kalian!” jelasku.
“Waaah! Benarkah? Seperti Superman dan Batman, begitu?”
“Yup, kira-kira seperti itu. Oh iya, satu lagi. Noona tidak bisa melihat hyung”

“Kenapa?”
“Karena Noona-mu itu sudah dewasa”
“Jiyoon-ah” panggil Hara
“Ya Noona?” jawab Jiyoon.
“Kau belum tidur?”
“Noona belum selesai membacakan cerita untukku!”
“Baiklah baiklah, kita lanjutkan cerita tadi” Kata Hara. Ia masuk ke kamar Jiyoon dan mulai membacakan cerita untuknya. Lalu, pelan-pelan jiyoon masuk ke dunianya.

***
“Jiyoon-ah, nanti noona akan menjemputmu sepulang sekolah, oke?”
“ya noona” jawab jiyoon.
“Jangan pergi kemana-mana kalau noona belum menjemputmu!” kata Hara lagi.  “Yaaaa…aku tahu noona, kau sudah bilang padaku berkali-kali” jawab Jiyoon lagi.
“Baguslah, Noona juga sekolah dulu oke?” Hara memeluk Jiyoon dan pergi ke sekolahnya.
“Hara-ya!” seseorang memangilnya ketika ia sampai dikelas.
“Kami turut berduka cita, Hara..” kata teman-temannya.
“Terima kasih” Hara tersenyum.
“Kau tidak apa-apa kan?” Tanya Nicole khawatir.
“Ya, aku tidak apa-apa. Terima kasih, Nicole” jawab Hara.
“Murid-murid, hari ini kita ada teman baru, pindahan dari  Incheon” kata Kim Ssam di depan kelas.
“Silahkan masuk” Kim Ssam mempersulahkan ia masuk. Choi Minho melangkahkan kakinya dengan bimbang. Ia berdiri dengan kikuk di depan kelas.
“Choi Minho, perkenalkan dirimu” perintah Kim Ssam.
“Ye Seongsaenim, Annyong Haseyo? Choi Minho imnida. Bangapseumnida” kataku sambil membungkuk. Beberapa murid-murid mulai berbisik-bisik.
“Ia sungguh tampan..”
“lihat kulitnya! Benar-benar mulus!”
“Minho-sshi, silahkan duduk di…-” Kim Ssam memandang sekeliling kelas untuk mencari tempat duduk kosong.
“Aku mau duduk di sebelah Goo Hara” kataku memotong kata-kata Kim Seongsaenim tadi.
“Eh?”
“Aku mau duduk di sebelah Goo Hara” kataku lagi.


To Be Continued


4 Comments on “Angel (Chapter 1)”

  1. bie_pearl says:

    Keren..
    Kasihan Hara . Karakternya Minho bnget . Ada typo , after all this is great story .

  2. rhaeFISHY says:

    Baguss !! Kya kasihan hara , jadi anak yatim 🙂
    Eh iitu minho jadi 2 peran yah ?

  3. it’s so COOLLLLLLLLLLLLLL !!!! love it love it love it !! 😀
    btw , salam kenal. baru berkunjung ke blog ini .. kekekeke
    Minho neomu ………… KEREN !!! next chap .. bikin penasaran

  4. Tiya Hazlee says:

    good story…….tolong sambung chapter lain ya….


Leave a comment